A.
PRINSIP PEMBIAKAN TANAMAN SECARA VEGETATIF.
1. Pengertian dan prinsip Pembiakkan tanaman secara vegetatif .
Pembiakan vegetatif merupakan pembiakan
secara Vegetatif atau aseksual , yaitu dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman
yang sanggup membentuk kembali jaringan – jaringan dan bagian – bagian lain.
Pada sebagian tanaman, pembiakan vegetatif merupakan proses alamiah yang
sempurna atau merupakan suatu proses buatan manusia.
Perbanyakan secara vegetatif merupakan perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan
bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan
akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama dengan induknya. Prinsipnya
adalah merangsang tunas adventif yang ada dibagian-bagian tersebut agar
berkembang menjadi tanaman sempurna yang memiliki akar, batang, daun,
sekaligus.
2. Ciri-ciri tanaman yang dapat berkembang biak secara
vegetatif.
a) Tanaman
dikotil
b) Tanaman
Monokotil
no
|
perbedaan
|
Tanaman
Dikotil
|
Tanaman
Monokotil
|
1
|
Akar
|
- Akar tersusun dalam akar tunggang
yang kokoh.
- Ujung akar tidak diliputi oleh
selaput pelindung.
|
- Akar tersusun dalam akar serabut
yang kurang kokoh.
- Ujung akar lembaga dan pucuk
lembaga dilindungi oleh suatu sarung yang masing-masing disebut koleorhiza
dan koleoptil.
|
2
|
Kambium
|
- Akar dan
batang berkambium sehingga dapat mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar
serta
meninggi. |
- Akar dan
batang tidak berkambium sehingga tidak dapat mengadakan pertumbuhan melebar
dan membesar yang ada hanyalah pertumbuhan meninggi.
|
3
|
Batang
|
- Batang
bercabang-cabang
|
- Batang
tidak bercabang-cabang
|
4
|
Struktur Daun
|
- Pertulangan
daun menyirip atau menjari
|
- Pertulangan
daun sejajar atau melengkung
|
5
|
Biji
|
-
Biji yang berkecambah berbelah dua dan
memperlihatkan dua daun lembaga (biji berkeping dua)
|
- Biji yang berkecambah tetap utuh
dan tidak membelah (biji berkeping satu
|
6
|
Pembuluh angkut
|
- Berkas
pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin
|
- Berkas
pembuluh angkut tidak teratur
|
7
|
Bunga
|
- Jumlah
bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipata
|
- Jumlah
bagian-bagian bunga biasanya 3 atau kelipatannya
|
a) Perkembangbiakan tanaman Vegetatif secara
alami
Pembiakan vegetatif tanpa bantuan manusia disebut pembiakan vegetatif
alami. Alat pembiakannya tumbuh dengan sendirinya dari tumbuhan melalui tunas,
umbi, spora, dan rhizoma Tunas Pernahkah kamu memperhatikan tanaman cocor
bebek? Pada tepi dan ujung daun yang telah tua terdapat tunas. Jika ditanam,
tunas itu akan tumbuh menjadi tanaman baru. Tunas itu disebut tunas adventif.
Tanaman lain yang berkembang biak dengan tunas, yaitu pisang, cemara, bambu,
sukun, dan tebu. Pada tanaman ini tunas adventif tumbuh pada akar. Spora Jenis
tanaman paku-pakuan sering ditanam orang sebagai tanaman hias, contohnya
suplir. Pada bagian bawah daunnya terdapat titik-titik berwarna cokelat yang
disebut spora. Spora berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Jika spora jatuh
ke tanah, akan tumbuh tanaman baru.
1. Umbi
Pernahkah
kamu melihat umbi jalar yang ada tunasnya? Umbi ada yang berupa umbi batang,
umbi akar, dan umbi lapis. Jika tanaman yang berkembang biak dengan umbi
ditanam, dari umbi keluar akar dan tunas sehingga tumbuh tanaman baru. Umbi
yang ditanam menjadi sumber makanan bagi pertumbuhan tanaman sebelum mengisap
makanan sendiri dari tanah. Contoh tanaman yang berkembang biak dengan umbi:
Umbi batang : kentang Umbi lapis : bawang merah, bawang putih. Umbi akar :
wortel, umbi jalar.
Macam-macam
Umbi :
a.
umbi lapis Contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan umbi lapis adalah: bawang bombay, bawang merah, bawang putih, bunga
bakung, bunga tulip
b. umbi batang
Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi batang adalah: kentang dan ubi jalar.
c.
Umbi akar
Ciri-ciri umbi akar:
- tidak berbuku-buku
- tidak
mempunyai kuncup dan daun
- tidak mempunyai mata tunas
Contoh: wortel dan
bunga dahlia
2.
Rhizoma /akar tinggal
Akar tinggal (rizoma)
adalah batang yang tertanam dan tumbuh di dalam tanah. Batang tersebut tumbuh
secara mendatar dan tampak seperti akar
Ciri-ciri akar tinggal:
Ciri-ciri akar tinggal:
- mirip akar tetapi
berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat kuncup.
- pada setiap buku
terdapat daun yang berubah menjadi sisik.
- pada setiap ketiak
sisik terdapat tunas.
Contoh:
Amati kencur, lengkuas, dan kunyit yang ada di rumahmu. Kamu akan menemukan ruas-ruas batang. Jika ruas-ruas itu ditanam akan tumbuh tanaman baru. Tumbuhan tersebut berkembang biak dengan rhizoma. Rhizoma disebut juga akar tinggal atau akar tongkat. Rhizoma sebenarnya adalah batang yang tumbuh di dalam tanah.
Amati kencur, lengkuas, dan kunyit yang ada di rumahmu. Kamu akan menemukan ruas-ruas batang. Jika ruas-ruas itu ditanam akan tumbuh tanaman baru. Tumbuhan tersebut berkembang biak dengan rhizoma. Rhizoma disebut juga akar tinggal atau akar tongkat. Rhizoma sebenarnya adalah batang yang tumbuh di dalam tanah.
3. Spora
Dengan cara membelah
diri
Spora merupakan alat
perkembangbiakan tumbuhan. Spora dibentuk dan disimpan di dalam kotak spora
yang disebut sporangium. Sporangium pada tumbuhan paku terletak dibalik daun.
Contoh: tumbuhan paku
(paku tanduk rusa), jamur, suplir, ganggang hijau
4.
geragih
Geragih (stolon) adalah batang yang menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah.
Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah arbei, pegagan, semanggi.
Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan tanah adalah rumput teki.
Geragih (stolon) adalah batang yang menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah.
Contoh tumbuhan bergeragih di atas permukaan tanah adalah arbei, pegagan, semanggi.
Contoh tumbuhan bergeragih di bawah permukaan tanah adalah rumput teki.
5.
tunas
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah: pisang, cocor bebek, bambu, sukun, cemar
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adalah: pisang, cocor bebek, bambu, sukun, cemar
b)
Perkembangbiakan
tanaman Vegetatif secara buatan
4. Keuntungan dan kerugian pembiakan Vegetatif
Keuntungan :
c)
Kerugian :
a) Terkadang
suatu tanaman hasil ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
b) Perlu
menggunakan tenaga ahli untuk melakukan pembiakan tanaman secara vegetatif
buatan.
c) Bila salah
satu syarat dalam kegiatan tidak terpenuhi, kemungkinan dapat gagal .
d) Bila diperbanyak
secara stek/Cangkok, Layering maka tanaman baru tidak memiliki akar Tunggang
sehinga mudah roboh dan umur tanaman lebih pendek.
5. Macam dan fungsi media tanam
a) Pengertian tanah
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi
sebagai tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya
tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang
dan penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan
unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan
hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang
ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk
menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan,
industri perkebunan, maupun kehutanan.
Istilah media tanam tentu
tidak asing bagi orang yang berkecimpung di dunia pertanian/bercocok tanam,
karena media tanam merupakan salah satu syarat berlangsungnya kegiatan
tersebut. Kondisi media tanam yang meliputi sifat fisik, kimia dan biologi
sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman tentang media tanam perlu
diketahui.
Media tanam dapat diartikan
sebagai tempat tinggal bagi tanaman. Tempat tinggal yang baik adalah yang dapat
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media tersebut harus memenuhi
berbagai persyaratan. Untuk mengetahui media tanam lebih detail bacalah modul
tentang penyiapan media tanam.
b) Macam-macam media
1)
Kriteria
Media yang baik :
a.
Porositas
yg baik akan menyediakan air dan oksigen yg cukup bagi pertumbuhan tanaman.
b.
Aerasi yg
baik akan memperlancar respirasi dan menjamin pergerakan CO2untuk dapat keluar
dari media
c.
Media yg
halus pd wadah yg rendah/dangkal akan semakin baik daya pegang kelembaban,
namun aerasi (porositas) jelek
d.
Media yg
kasar pd wadah dalam/tinggi memiliki aerasi (poeositas) yg lebih baik, namun daya
pegang kelembaban lebih rendah.
e.
Bila ada media
yg dangkal/rendah akan berpengaruh buruk pada pertumbuhan , hal ini dpt
dihindari dgn menggunakan bahan media kasar seperti pasir, kulit kayu (bark),
perlite.
f.
Bila bahan
media kasar dapat dicampur dgn bahan
media halus sampai tercapai campuran yg proporsional untuk menciptakan
porositas yg baik
Memilih media
tumbuh/tanam sangat penting dan harus memiliki kapasitas memegang kelembaban
(air) yg baik tetapi harus juga pouros dan mudah membuang air berlebihan
(draenase).
Biasanya, tanah
kebun merupakan jenis yg kurang baik akibat memadat karena pengairan sehingga
menghalangi perkembangan akar, dan juga mengandung patogen-hama.
2)
Media Tanah
a)
Tanah dgn
tekstur yg berat, Campuranya
adalah sebagai berikut :
1 bagian lempung-liat : 2 bagian bahan organik : 2 bagian komponen beragregat kasar
b)
Tanah
dgn tekstur sedang Campuranya
adalah sebagai berikut :
1 bagian geluh debuan : 1 bagian bahan organik : 1 bagian komponen
beragregat kasar
c)
Tanah
dgn tekstur ringan Campuranya
adalah sebagai berikut :
2 bagian lempung berpasir : 1 bagian bahan organik.
3) Media
Bukan tanah (Organik) Contohnya sebagai berikut :
a.
Peatmoss: sphagnum/hypnum yg terdekomposisi (75%) pH
rendah, CEC tinggi, daya pegang air tinggi
b.
Sisa-sia
tanaman: bungkil tanaman,
sekam padi, kulit kacangtanah, daun kering.
c.
Serat
Kulit Kelapa: hancuran serat
kulit kelapa. CEC sedang, daya pegang air tinggi, tahan lama, baik untuk media
hidroponik.
d.
Kulit
Kayu atau serbuk gergaji:
kemungkinan ada kandungan senyawa phenolic yg toksik bagi tanaman. Perlu
dekomposisi.
4) Fungsi media
bagi tanaman
a)
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yang
mempunyai dua peran utama, yaitu :
1)
Penyokong tegak tumbuhnya trubus (bagian atas) tanaman
2)
Sebagai penyerap zat-zat yang dibutuhkan tetanaman
b)
Penyedia kebutuhan primer tanaman untuk melaksanakan
aktivitas metabolismenya, baik selama pertumbuhan maupun untuk berproduksi,
meliputi air, udara dan unsur-unsur hara
c)
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman yang berfungsi
dalam menunjang aktivitasnya supaya berlangsung optimum, meliputi zat-zat
aditif yang diproduksi oleh biota terutama mikroflora tanah seperti :
1)
Zat-zat pemacu tumbuh (hormone, vitamin dan asam-asam
organic khas)
2)
Antibiotik dan toksin yang berfungsi sebagai anti
hama-penyakit tanaman di dalam tanah dan
3)
Senyawa-senyawa atau enzim yang berfungsi dalam
penyediaan kebutuhan primer tersebut atau transformasi zat-zat toksik eksternal
seperti pestisida dan limbah industry berbahaya
d)
Habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena
terlibat langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan
sekunder tanaman tersebut, maupun yang berdampak negative karena merupakan
hama-penyakit tanaman.
5) Fungsi air terhadap pertumbuhan tanaman
a.
Fungsi air
-
Penyusun tubuh
tanaman (70%-90%)
-
Pelarut dan medium
reaksi biokimia
-
Medium transpor
senyawa
-
Memberikan
turgor bagi sel (penting untuk pembelahan sel danpembesaran
sel)
-
Bahan baku
fotosintesis
-
Menjaga suhu tanaman supaya konstan
b.
Bentuk Air Tersedia
-
Air
kapiler, terletak antara titik layu tetap (batas bawah) dankapasitas
lapangan (batas atas)
-
Air
tidak tersedia, air higroskopis (kurang dari titik layu tetap)dan
air gravitasi (di atas kapasitas lapangan
c.
Air pada Kap.
Lapangan Menguntungkan
-
Adanya imbangan
antara pori makro dg mikro
-
Sebagian besar
nutrisi dalam bentuk terlarut
-
Permukaan
akar memiliki luasan terbesar
untuk menjalankanproses difusi ion dan
aliran masa ion
d.
Air Membatasi
Pertumbuhan
-
Jumlahnya terlalu banyak (menimbulkan
genangan) seringmenimbulkan
cekaman aerasi
-
Jumlahnya terlalu sedikit,
sering menimbulkan cekamankekeringan
-
Diperlukan
upaya pengaturan
lengas tanah supaya optimum,melalui
pembuatan
saluran drainase
(mencegah terjadinyagenangan) maupun saluran irigasi
(mencegah cekamankekeringan)
-
Air hujan dan irigasi
masuk ke tanah lewat infiltrasi, mengisi porimikro tanah, tertahan sebagai
lengas
-
Air tanah memiliki
energi kinetik dan potensial
-
Energi kinetik sangat
rendah, bergerak sangat lambat
-
Energi potensial tinggi, penjumlahan dari potensial gravitasi,potensial matrik,
potensial tekanan, dan potensial solut
-
Status air tanah
digambarkan oleh kandungan lengas
-
Status air tanah
tergantung pada tekstur dan struktur tanah
-
Tanah
lempung menyimpan
air lebih banyak daripada tanahpasir,
kekeringan di tanah lempung terjadi lebih lambat
e.
Kapasitas Lapangan
-
Seluruh pori mikro
terisi air
-
Batas atas air
tersedia bagi tanaman
-
Diukur berdasarkan
kandungan lengas setelah tanah jenuhdibiarkan bebas
terdrainasi selama 2 – 3 hari
-
Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh
yang mengalami tekananpada 0.01 Mpa (pasiran) – 0.033 Mpa (lempungan)
f.
Titik Layu Tetap
-
Air yang ada berupa
air higroskopis
-
Batas bawah air
tersedia
-
Ditentukan dengan mengukur
kandungan lengas pada saattanaman indikator layu,
dan tidak dapat segar kembali setelahdibiarkan semalam di
udara basah
-
Cara lain: dengan
mengukur kandungan lengas dari tanah jenuhsetelah diberi tekanan 1.5 Mpa di
alat piring tekan
-
Titik
layu tetap
bukan merupakan
tetapan tanah, lebihmerupakan tetapan
tanaman
-
Titik layu tetap lebih tergantung pada tekanan turgor
sel-seltanaman. Tekanan turgor dipengaruhi oleh komponen osmotikdaun,
cuaca yang mempengaruhi transpirasi dan komponenyang mempengaruhi
ketersediaan air tanah
-
Tidak ada
batas bawah ketersediaan air yang tegas untukberbagai tanaman
g.
Genangan
-
Kandungan lengas
tanah di atas kapasitas lapangan
-
Menimbulkan dampak
yang buruk terhadap pertumbuhan danhasil tanaman
-
Dampak
genangan: menurunkan pertukaran gas
antara tanahdan udara yang mengakibatkan menurunnya ketersediaan O2bagi akar, menghambat pasokan O2
bagi akar danmikroorganisme (mendorong udara keluar
dari pori tanahmaupun menghambat
laju difusi)
-
Pada kondisi
genangan, < 10% volume pori yang berisi udara
-
Sebagian besar
tanaman pertumbuhan akarnya terhambat bila <10% volume pori yang berisi udara dan laju difusi O2 kurangdari
0.2 ug/cm2/menit
-
Keadaan
lingkungan
kekurangan
O2 disebut hipoksia,
dankeadaan
lingkungan tanpa
O2 disebut anoksia (mengalamicekaman
aerasi)
-
Kondisi
anoksia tercapai pada jangka waktu 6 – 8 jam setelahgenangan,
karena O2
terdesak oleh
air dan sisa
O2dimanfaatkan
oleh mikroorganisme
-
Pada kondisi tergenang, kandungan
O2 yang tersisa di tanahlebih cepat habis
bila ada tanaman
-
Laju difusi
O2 di tanah basah 20000
kali lebih lambatdibandingkan
di udara
-
Laju penurunan O2
dipengaruhi oleh tekstur tanah
-
Pada
tanah pasiran, kehabisan O2 terjadi pada 3 hari setelahtergenang sedangkan pada
tanah lempungan terjadi < 1 hari,porositas lempungan
lebih rendah daripada pasiran
-
Penurunan
O2 dipercepat oleh keberadaan tanaman di lahan,akar tanaman menyerap untuk respirasi
-
Akar
tanaman legum berbintil memerlukan O2 enam kali lebihbanyak
dibandingkan yang
dibuang bintilnya (30 : 4.3 ulO2/g/menit)
-
Genangan
selain menimbulkan penurunan difusi O2 masuk kepori juga akan menghambat difusi gas lainnya, misal keluarnyaCO2 dari
pori tanah. CO2 terakumulasi
di pori, pada tanah yangbaru saja tergenang
50% gas terlarut adalah CO2, sebagiantanaman
tidak mampu menahan keadaan tersebut
-
dampak
kelebihan konsentrasi CO2 mempunyai pengaruh lebihkecil
dibandingkan defisiensi O2
-
Genangan mempengaruhi
sifat fisik, kimia, dan biologi tanahStruktur
tanah rusak, daya rekat agregat lemah, penurunanpotensial redoks, peningkatan pH tanah masam, penurunan
pHtanah basa,
perubahan daya hantar dan kekuatan ion,perubahan keseimbangan
hara
-
Tanaman yang
tergenang menunjukkan
gejala klorosis khaskahat
N
-
Kekahatan
N terjadi karena penurunan ketersediaan N maupunpenurunan
penyerapannya
-
Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam
bentuk nitratsangat
rendah karena proses denitrifikasi, nitrat diubah menjadiN2, NO, N2O, atau NO2
yang menguap ke udara
-
Pada proses
denitrifikasi, nitrat
digunakan oleh bakteri
aerobsebagai penerima elektron dalam proses
respirasi
-
Genangan berdampak negatif terhadap ketersediaan N, tetapiada
pula keuntungan dari timbulnya genangan yaitu peningkatanketersediaan P, K, Ca,
Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co
-
Genangan berpengaruh
terhadap proses fisiologis dan biokimiawiantara lain
respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air danhara,
penyematan N
-
Genangan
menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentudan hal ini akan memacu
pembentukan akar adventif
padabagian di dekat permukaan tanah pada tanaman
yang tahangenangan
-
Kematian akar menjadi penyebab kekahatan
N dan cekamankekeringan
fisiologis
-
Pada tanaman legum, genangan tidak
hanya menghambatpertumbuhan akar maupun tajuk juga menghambatperkembangan dan
fungsi bintil akar
-
Fungsi
bintil akar
terganggu karena
terhambatnya aktifitasenzim nitrogenase dan pigmen leghaemoglobin, kemampuanfiksasi
N2 akan menurun
-
Tanaman
kedelai termasuk tanaman yang tahan genangan,mampu
membentuk
akar adventif
dan bintil
akar pada akartersebut, efek
genangan akan hilang
begitu akar adventif terbentuk
-
Pengaruh genangan
pada tajuk tanaman: penurunanpertumbuhan,
klorosis,
pemacuan
penuaan, epinasti,pengguguran
daun, pembentukan lentisel, penurunan akumulasibahan kering, pembentukan
aerenkim di batang.
-
Besarnya
kerusakan tanaman sebagai dampak genangantergantung pada fase pertumbuhan tanaman. Fase yang pekagenangan: fase perkecambahan, fase
pembungaan, danpengisian
-
Genangan
pada fase perkecambahan
menurunkan jumlah
bijiyang berkecambah (perkecambahan sangat
memerlukan O2)
-
Genangan
yang terjadi pada fase pembungaan
dan pengisianmenyebabkan
banyak bunga dan buah muda gugur
h.
Kekeringan
-
Kekeringan menimbulkan cekaman bagi tanaman yang
tidaktahan kering
-
Kekeringan
terjadi jika lengas tanah lebih rendah dari titik layutetap
-
Kondisi di atas
timbul karena tidak adanya tambahan lengas baikdari air hujan maupun irigasi sementara evapotranspirasi tetapberlangsung
-
Pertumbuhan
dan hasil tanaman tidak hanya dipengaruhi olehcekaman kekeringan, merupakan hasil integrasi dari semuapengaruh
cekaman pada proses fotosintesis,
respirasi,metabolisme
pertumbuhan, dan reproduksi
-
Proses fisiologis untuk
mengetahui dampak kekeringan yangdapat
diukur:
tekanan turgor, bukaan
stomata, lajumetabolisme, kerusakan enzim, dan
kerapatan akar
-
Faktor yang mempengaruhi penurunan pertumbuhan
secaralangsung bukan potensial air, tetapi
potensial osmotik
atautekanan turgor.
-
Tekanan
turgor sel tanaman akan
mempengaruhi aktivitasfisiologis
antara lain pengembangan daun, bukaan stomata,fotosintesis, dan
pertumbuhan akar
-
Pada
tanaman yang tahan cekaman kekeringan, tekanan turgordaun
tetap dipertahankan
meskipun kandungan lengas tanahmaupun
air jaringan menurun. Hal ini
terjadi melalui penurunanpotensial osmotik
daun yang disebut penyesuaian osmotik
-
Penyesuaian osmotik
dapat dilakukan melalui akumulasi
atausintesis
zat terlarut yang menurunkan potensial solut danmempertahankan turgor
sel
-
Zat
yang sering dihasilkan tanaman untuk penyesuaian osmotikpada tanaman yang tahan
cekaman kekeringan adalah senyawaprolin
yang terakumulasi di jaringan daun
-
Kandungan
prolin
pada daun yang mengalami
cekamankekeringan
10 – 100 kali lipat dibandingkan tanaman
yangkecukupan air
-
Pada tanaman yang
mengalami cekaman, prolin
merupakankomponen
asam amino terbesar dalam jaringan (30% dari totalnitrogen
terlarut)
- Peranan prolin: sebagai penampung nitrogen dari berbagaisenyawa nitrogen yang berasal dari kerusakan protein, sebagaisenyawa pelindung untuk mengurangi pengaruh kerusakancekaman air di sel. Begitu tanaman terlepas dari cekaman air,senyawa prolin akan segera terdegradasi menjadi glutamatCekaman air mampu menurunkan LAB sampai 50%, terutamaterjadi karena penurunan laju fotosintesispertanyaan1.Bagaimana proses penyeerapan air oleh tanaman..?2.Saat – saat kapan tanaman menyerap air..?3.Kondisi air yang bagaimana baik untuk tanaman saatfotosintesis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar